Menu

Welcome!

Hi, I'm Dave Steve Kandey, you can call me just Dave!
I'm an introverted, phlegmatic, creative and complex person, but I do like simple for sure -as it always be when my perfectionist barricade breakdown-


I do like organizing something, learned it a lot from my High School (SMANSA Balikpapan). I graduated in 2015 as a Civil Engineer (UNSRAT Manado) and Water Resources for Irrigation System was my speciality.


I've been joining Christian Student Movement from 2011 and in 2016 I'm focusing myself in PERKANTAS Sulut as an Alumni, and still preparing to take Master Course abroad!


I do interest in music, game, go-green-movement, Bible study, Musical Stage and Christian Student Movement.
Feel free to contact me.


Catatan Harian seorang BP Binlat (2)

"you've got a mail!"

part 2

"Kak, gimana kabar KK-nya?" "Oia, lagi cari waktu nih, nanti kak kse kabar ulang ya!" "Oke kak!" ...

"Hey, A! Apa kabar? Nn pe KK so bgm?" "Ih, ini b'kontrol ato b'crta biasa?" ...

Nah, itu dia, sedikit suka duka di awal masa pelayanan. Tiap ketemu seorang PKK, langsung 'todong' deh, tanya kabar KK-nya. Mulai mendata isi KK, apa aja yang pernah dilakukan bahkan sampe ada yang sudah minta direvitalisasi.
Wah, cuma mau di dengar? Ga mungkin!
Melihat kondisi lapangan yang nda 'se-ideal' waktu merencanakan, rasanya pengen buat semua.

Ya, mulai dari langkah awal mendata semua KK dan KTB, kami mulai tau kondisi bahwa ada banyak sekali KK di FT, hampir 54! Tapi jangan dulu takjub, jumlah dan kenyataan kadang berkata lain. Kalau semua KK ini pertemuan dalam 1 minggu, sekurang-kurangnya hampir tiap hari ada sekitar 7 KK yg datang @upk dan ber-KK, namun nyatanya diawal periode, masih saja ruang UPK hanya dipenuhi dgn pengurus baru dan orang2 yang bikin tugas atau kadang main laptop :p
Kemanakah mereka semua?

Ternyata, masalahnya adalah, banyak yang berstatus punya KK, tapi terkadang tidak menyadari untuk apa terlibat di dalamnya.
Keras ya? Hehe, tapi begitulah kenyataannya.

KK harusnya membantu kita terus bertumbuh, bukan jadi beban karena harus pertemuan lagi-dan-lagi.
KK harusnya jadi tempat saling berbagi bagaimana Tuhan berkarya dlm hidup kita, bukan tempat hanya ngumpul jika saya tidak sibuk.
KK harusnya tempat kita belajar "bagaimana menjadi murid Kristus", bukan tempat "menjadi orang Kristen biasa saja"
KK juga harusnya tempat AKK dan PKK belajar Firman Tuhan, bukan tempat belajar 'firman kakak KK'
KK juga harusnya terus bergerak dan bertemu secara intens, bukan tempat untuk sekedar dikontrol BP. Binlat

Meskipun KK bukanlah satu-satunya cara untuk bisa menjadi murid Kristus, namun jika wadah ini sudah disediakan bahkan diakui oleh banyak orang sbg 'wadah yang efektif utk memuridkan', kenapa kita tidak bersemangat menjalaninya?


Mungkinkah kita kehilangan seni pemuridan lewat KK? mari renungkan..

by:davestevekandey

0 komentar:

Posting Komentar

just write it!