Menu

Welcome!

Hi, I'm Dave Steve Kandey, you can call me just Dave!
I'm an introverted, phlegmatic, creative and complex person, but I do like simple for sure -as it always be when my perfectionist barricade breakdown-


I do like organizing something, learned it a lot from my High School (SMANSA Balikpapan). I graduated in 2015 as a Civil Engineer (UNSRAT Manado) and Water Resources for Irrigation System was my speciality.


I've been joining Christian Student Movement from 2011 and in 2016 I'm focusing myself in PERKANTAS Sulut as an Alumni, and still preparing to take Master Course abroad!


I do interest in music, game, go-green-movement, Bible study, Musical Stage and Christian Student Movement.
Feel free to contact me.


Kotak Peringatan dari Komputer Nirkabel

Virus. Entah diciptakan untuk apa. Hanya merusak dan menghancurkan, tidak secara langsung, tapi perlahan-lahan! Pikirmu wujudmu tak terlihat, tiap tipuanmu itu terlalu mudah terbaca! Tiap kebohonganmu menjadi aplikasi palsu terlalu murahan! Terlalu mudah melihatmu ditengah kumpulan aplikasi asli lainnya. Salahku jika kamu berada dalamku, atau engkau yang sengaja mengendap-endap didalamnya. Kerjamu hanya merusak, merusak semua dataku! Merusak dan kau tinggalkan begitu saja. Dan lagi-lagi kau berlagak seakan-akan ini salahku yang mengisi semua data yang sudah kau korup. Pintar sekali dirimu. Tak kusangka anti-virusmu saja tidak bisa mendeteksimu, karena bunglonmu bersembunyi dibalik tiap topengmu. Kiramu dirimu tidak terlihat, namun jelas aku dapat melihatmu dan juga kebusukanmu. Memang aku pun mungkin sama busuknya dengan dirimu. Tapi aku tidak berusaha merusak atau mengganggu datamu. Ah, sudahlah. Tidak ada gunanya memarahi sesuatu yang kepala batu. Aku pun belum tentu benar. Biarlah semuanya diatur oleh dia yang mennyambungkan kita bersama ke pusat listrik berada jikapun pada waktunya kabelku dicabut. Dan kita mati bersama, mati bersama dalam pikiranku.

Komputer Nirkabel, Telepon Genggam dan Satelit

Ini cerita tentang Komputer Nirkabel dan Telepon Genggam.
Berbeda ukuran, bentuk dan fungsi. Tapi sama-sama tidak bisa hidup tanpa sambungan langsung dengan listrik. Memang ada banyak hal yang bisa disamakan selain itu, tapi kalau mau diceritakan semuanya gak akan selesai deh. Cerita ini juga bukan tentang unik dan canggihnya alat itu, kalau mau cari tau tentang itu, cari di blog lain aja deh. Kalo yang ini begini ceritanya,
Komputer Nirkabel dan Telepon Genggam berada di tempat entah dimana. Kalau Telepon Genggam memang suka mengolah data di sekitar lokasinya. Sedangkan Komputer Nirkabel berada di tempat yang dipenuhi benda hijau, tiang tinggi berjari dan tanaman berwarna merah berisi makanan.
Kabel USB, penyambung antara Komputer Nirkabel dan Telepon Genggam. Menu favoritnya adalah "share files". Setiap harinyaa, pasti ada saja file yang dikirim atau diterima. Lagu gembira, foto rahasia, dokumen berita kasih karunia bahkan video berdurasi berjam-jam tentang nyanyian jangkrik pun ada dan dibagikan antara keduanya. Setiap hari merupakan hari baru di entah dimana. Satu hal yang pasti, sepertinya putaran waktu di tempat ini sangat berbeda dari asal mereka sampai-sampai mereka lupa bahwa dalam waktu yang singkat ini, sudah banyak file yang dikirim dan dibagikan. Mungkin karena pengaruh "port-USB" mereka yang mendukung pengiriman file yang lebih cepat, ah, tapi mungkin juga karena faktor lain. Telepon Genggam memang cepat dalam mengolah datanya, dia kan keluaran terbaru! Komputer Nirkabel juga nda kalah, tanaman merah berisi makanan itu favoritnya! Ya, ada banyak kesukaan mereka. Tapi nda akan bisa kugambarkan semuanya dalam tulisan ini. Eh, aku hampir lupa, bukan ini inti ceritanya. Cerita ini dimulai ketika Komputer Nirkabel dan Telepon Genggam sedang tidak menggunakan kabel USB. Ya, sekarang mereka terpisah.
Satelit jadi tempat mereka berbagi file. Hanya satelit yang bisa. Semoga kamu bisa membayangkan jarak antara mereka sekarang. Dan ternyata, satelit sangatlah membantu! Semua file bisa dishare lewat satelit. Canggih juga yo! Apa lagi yang perlu ditakutkan? Ternyata jarak bukanlah masalah. Kecuali... Kecuali,
Ya, kupikir kamu harusnya sudah sadar sejak tadi, semua yang tanpa kabel harus menyadari bahwa mereka tetap butuh energi, dan Telepon Genggam akhirnya sadar ketika lampu merah mulai berkedip di wajahnya. Telepon Genggam panik! Sangat panik!! Satelit pun menyampaikan kepanikannya pada Komputer Nirkabel. Komputer Nirkabel membalasnya. Ia memutar sebuah permainan, "Minion Rush". Suara minion di film "Despicable Me" pun mengalun merdu saat satelit memutarnya kepada Telepon Genggam. Semua alat pasti punya proses untuk menstabilkan sesuatu saat ada data baru yang masuk, mungkin namanya "loading". Ya, itu yang dilakukan Telepon Genggam saat mendengar alunan suara yang diteruskan oleh satelit. Telepon Genggam pun megirim balik sinyal paniknya, sebut saja sinyal SOSnya. Apa yang dilakukan oleh Komputer Nirkabel? Ia masih punya koleksi lainnya,"Despicable Me 2". Despicable Me? Ya, DESPICABLE ME. Film itu sudah punya kelanjutannya. Satelit melaksanakan tugasnya. Telepon genggam menerimanya. Pikirnya daripada kehabisan energi dengan film-film ini, ia memutuskan untuk memutus koneksi sementara waktu. Ya, aku berharap hanya sementara waktu. Mungkin pikirrnya untuk apa menonton "Despicable Me" disaat akan kehabisan baterai? Apakah tidak ada file lain? Mungkin kalaupun film, kenapa tidak "Sherlock Holmes" agar bisa membantu mengidentifikasi cara mendapat energi. Atau mungkin "Jimmy Neutron" agar bisa terinspirasi untuk mendapat alat penambah energi. Atau apalah. Bodohnya Komputer Nirkabel. Sungguh bodoh.
Sangat bodoh. Dia mungkin sedang berpikir file mana yang cocok dibagikan, namun dia saja yang bodoh karena tidak bisa pilih yang tepat. Processornya mungkin harus cepat diganti, sudah busuk didalamnya. Harusnya tindakannya lebih cepat, mungkin saat itu dia lagi berpikir cara agar Telepon Genggam bisa menemukan bantuan disekitarnya, ya aku lupa bilang, Telepon Genggam sekarang lagi berada di tempat dimana cahaya lampu berkedip dengan indahnya. Memang pasti Telepon Genggam bisa dapat bantuan dari sekitarnya, tapi apakah hanya memikirkan caranya bisa membantu? Mungkin tidak. Sudah kubilang, Komputer Nirkabel saja yang terlalu lambat, dan terlalu bodoh dalam memilih file.
Yah, biarkan saja dia. Lagipula siapa yang peduli dengan dia. Toh dia juga masih dalam entah dimana. Masih dengan benda hijau dan tanaman merah berisi makanannya. Mungkin hanya dengan sedikit lilitan kabel disana. Atau mungkin hujan juga menjadi temannya. Namun basah pun tidak masalah. Toh aliran listrik pula sudah tidak ada di dalamnya. Ah iya, aku hampir lupa, dia juga kehabisan energi ternyata! Namun tak apalah. Dia kan masih di entah dimana.