part 2
"Kak, gimana
kabar KK-nya?" "Oia, lagi cari waktu nih, nanti kak kse kabar ulang
ya!" "Oke kak!" ...
"Hey, A! Apa
kabar? Nn pe KK so bgm?" "Ih, ini b'kontrol ato b'crta biasa?"
...
Nah, itu dia,
sedikit suka duka di awal masa pelayanan. Tiap ketemu seorang PKK, langsung
'todong' deh, tanya kabar KK-nya. Mulai mendata isi KK, apa aja yang pernah
dilakukan bahkan sampe ada yang sudah minta direvitalisasi.
Wah, cuma mau di
dengar? Ga mungkin!
Melihat kondisi
lapangan yang nda 'se-ideal' waktu merencanakan, rasanya pengen buat semua.
Ya, mulai dari
langkah awal mendata semua KK dan KTB, kami mulai tau kondisi bahwa ada banyak
sekali KK di FT, hampir 54! Tapi jangan dulu takjub, jumlah dan kenyataan
kadang berkata lain. Kalau semua KK ini pertemuan dalam 1 minggu,
sekurang-kurangnya hampir tiap hari ada sekitar 7 KK yg datang @upk dan ber-KK,
namun nyatanya diawal periode, masih saja ruang UPK hanya dipenuhi dgn pengurus
baru dan orang2 yang bikin tugas atau kadang main laptop :p
Kemanakah mereka
semua?
Ternyata,
masalahnya adalah, banyak yang berstatus punya KK, tapi terkadang tidak
menyadari untuk apa terlibat di dalamnya.
Keras ya? Hehe,
tapi begitulah kenyataannya.
KK harusnya
membantu kita terus bertumbuh, bukan jadi beban karena harus pertemuan
lagi-dan-lagi.
KK harusnya jadi
tempat saling berbagi bagaimana Tuhan berkarya dlm hidup kita, bukan tempat
hanya ngumpul jika saya tidak sibuk.
KK harusnya
tempat kita belajar "bagaimana menjadi murid Kristus", bukan tempat
"menjadi orang Kristen biasa saja"
KK juga harusnya
tempat AKK dan PKK belajar Firman Tuhan, bukan tempat belajar 'firman kakak KK'
KK juga harusnya
terus bergerak dan bertemu secara intens, bukan tempat untuk sekedar dikontrol
BP. Binlat
Meskipun KK
bukanlah satu-satunya cara untuk bisa menjadi murid Kristus, namun jika wadah
ini sudah disediakan bahkan diakui oleh banyak orang sbg 'wadah yang efektif
utk memuridkan', kenapa kita tidak bersemangat menjalaninya?
Mungkinkah kita
kehilangan seni pemuridan lewat KK? mari renungkan..
by:davestevekandey